Pengertian, Istilah, Macam Dan Teladan Majas

4/28/2018
Pengertian majas yaitu gaya bahasa yang memakai persamaan, perbandingan serta kata-kata kiasan lainnya untuk memperjelas penyampaian maksud dan tujuan.  Terkadang kalimat-kalimat maupun ucapan yang disampaikan penulis maupun pembicara belum begitu jelas, perlu dipertegas atau untuk menambah estetika, diharapkan majas. Secara singkat penggunaan majas tertentu dalam gaya bahasa sanggup mengubah serta menjadikan konotasi tertentu dengan membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.

Pengertian majas yaitu gaya bahasa yang memakai persamaan Pengertian, Istilah, Macam dan Contoh Majas
Pengertian, Istilah, Macam dan Contoh Majas


Sering kali majas dianggap sinonim (persamaan atau padanan kata) dari gaya bahasa. Namun sebetulnya majas merupakan bab dari gaya bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa majas yaitu cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan.


Majas termasuk dalam tataran semantik yaitu cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain, alasannya hanyalah suatu kasus khusus dari fungsi implisit (dalam metafora, metonimi, sinekdok, litotes, ironi, dan lain-lain).

Secara internasional majas merupakan a figure of speech (stylistic device atau rhetorical device) yaitu salah satu teknik untuk menawarkan aksesori makna, gagasan, atau perasaan dengan memakai sebuah kiasan (perangkat gaya atau perangkat retoris ) untuk menawarkan penekanan, kesejukan ekspresi, atau kejelasan.


Macam-macam Dan Contoh Majas

Banyak macam majas yang ada, baik itu digunakan untuk tuturan maupun tulisan. Namun secara umum, gaya bahasa majas diklasiļ¬kasikan menjadi empat macam, yaitu

  1. Majas penegasan (gaya bahasa perulangan);
  2. Majas perbandingan (gaya bahasa perbandingan);
  3. Majas sindiran (gaya bahasa pertautan);
  4. Majas kontradiksi (gaya bahasa pertentangan).

Berikut beberapa majas yang sering digunakan beserta contohnya.

Majas menurut urutan abjad, halamana [A – I] dan halaman [K – T]

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

Halaman [A] – [I]

[A]

Majas Apofasis atau Preterisio yaitu gaya bahasa yang menegaskan sesuatu dengan cara seakan-akan menyangkal yang ditegaskan.

Contoh majas: Anda yaitu kaum terdidik yang menjunjung kesantunan. Sikap tidak sopan Anda di sini telah meresahkan warga kami.

Majas Aliterasi yaitu gaya bahasa dengan cara mengulang suara konsonan pada awal kata secara berurutan.

Contoh majas: Cicak itu, cintaku, berbicara perihal kita.

Majas Antiklimaks yaitu gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.

 Contoh majas: Ketua pengadilan negeri itu yaitu orang yang kaya, pendiam, dan tidak populer namanya

Majas Antitesis yaitu gaya bahasa yang memakai pasangan kata yang berlawanan maknanya.

Contoh majas: Kaya miskin, renta muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.

Majas Anafora yaitu repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.

 Contoh majas: Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa

Majas Anadiplosis yaitu kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.

 Contoh majas: Dalam baju ada aku, dalam saya ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.

Majas Aliterasi yaitu gaya bahasa berupa perulangan suara vokal yang sama.

 Contoh majas: Keras-keras kena air lembut juga

Majas Asonansi yaitu gaya bahasa berupa perulangan suara vokal yang sama.

Contoh majas: Ini luka penuh luka siapa yang punya

Majas Anastrof atau Inversi yaitu gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya alasannya lebih diutamakan.

 Contoh majas: Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

Majas Apostrof yaitu gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.

Contoh majas: Hai kau semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah biar kami sanggup mengenyam keadilan dan kemerdekaan menyerupai yang pernah kau perjuangkan

Majas Asindeton yaitu gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa memakai kata penghubung biar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.

Contoh majas: Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

Majas Asosiasi atau Simile yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.

 Contoh majas: Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam

Majas Alegori yaitu gaya bahasa yang membandingkan kehidupan insan dengan alam.

 Contoh majas: Iman yaitu kemudi dalam mengarungi zaman.

Majas Alusi yaitu gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.

 Contoh majas: Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya

Majas Antonomasia yaitu gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.

Contoh majas: Yang Mulia tak sanggup menghadiri pertemuan ini.

Majas Antifrasis yaitu gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang sanggup saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang digunakan untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.

 Contoh majas: Engkau memang orang yang mulia dan terhormat

Majas Alusio yaitu gaya bahasa yang memakai pribahasa atau ungkapan.

 Contoh majas: Apakah insiden Turang Jaya itu akan terulang lagi?

Majas Anakronisme yaitu gaya bahasa yang memperlihatkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada dikala itu.

 Contoh majas: dalam goresan pena Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)

Majas Asindeton yaitu gaya bahasa yang bersifat padat dan mampat, beberapa kata, frasa, klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung. Acuan yang sanggup dipergunakan sanggup berbahasa asing, bahasa Indonesia, maupun bahasa daerah.

 Contoh majas: Gegap gempita membahana.

[E]

Majas Epizeuksis yaitu repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.

 Contoh majas: Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.

Majas Epistrofora yaitu repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada final kalimat berurutan

 Contoh majas: Bumi yang kau diami, maritim yang kaulayari yaitu puisi, Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki yaitu puisi

Majas Epanalepsis yaitu pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.

 Contoh majas: Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.

Majas Elipsis yaitu gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan gampang sanggup diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.

 Contoh majas: Risalah derita yang menimpa ini.

Majas Eufimisme yaitu gaya bahasa  penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.

 Contoh majas: Anak ibu lamban mendapatkan pelajaran

Majas Erotesis atau Pertanyaan Retoris yaitu pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau goresan pena dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan pengutamaan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.

 Contoh majas: inikah yang kau namai bekerja?

Majas Eponim yaitu gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu digunakan untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu digunakan untuk menyatakan sifat itu.

 Contoh majas: Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.

Majas Epitet yaitu gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.

 Contoh majas: Lonceng pagi untuk ayam jantan.

Majas Eksklmasio yaitu gaya bahasa yang memakai kata-kata seru atau tiruan bunyi.

 Contoh majas: Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

Majas Enumerasio yaitu beberapa insiden yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu biar tiap insiden dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.

 Contoh majas: Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya bahtera nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

[H]

Majas Hiperbola yaitu gaya bahasa yang cara pengungkapannya dengan melebih-lebihkan kenyataan sehingga menjadi tidak masuk akal.

 Contoh majas: Di teras rumah Ayah sedang tekun membaca koran. Koran tampak capek dibaca Ayah hingga huruf-hurufnya berguguran ke lantai, berhamburan ke halaman.

Kita berjuang hingga titik darah penghabisan

Majas Histeron Proteron yaitu gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.

 Contoh majas: Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya

Majas Hipalase yaitu gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.

 Contoh majas: ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)

[I]

Majas Ironi yaitu gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.

Contoh majas: Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?

Majas Inuendo yaitu gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

 Contoh majas: Ia menjadi kaya raya alasannya mengadakan kemersialisasi jabatannya

Majas Interupsi yaitu gaya bahasa yang memakai kata-kata atau bab kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.

 Contoh majas: Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh wanita lain.

Majas menurut urutan abjad, halamanan [Pengertian] dan halaman [K – T]

Halaman [K] – [T]

[K]

Majas Klimaks yaitu gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin usang semakin meningkat.

 Contoh majas: Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.

Majas Kiasmus yaitu gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.

 Contoh majas: Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan perjuangan itu.

Majas Koreksio atau Epanortosis yaitu gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.

 Contoh majas: Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

Majas Kontradiksio Interminis yaitu gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.


  •  Contoh majas: semuanya telah diundang, kecuali Sinta.


[L]

Majas Litotes yaitu gaya bahasa yang pengungkapannya dengan cara mengecilkan fakta yang bertujuan untuk merendahkan diri.

 Contoh majas:  “Mari saya antar dengan gerobak saya ini,” kata Pak Budi pada paman, sambil membukakan kendaraan beroda empat BMW-nya yang mengkilap

[M]

Majas Metonemia yaitu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, alasannya mempunyai kedekatan.

Contoh majas: Ke mana-mana, ia selalu naik ford. (ford = Henry Ford, pendiri perusahaan kendaraan beroda empat Ford Motor)

Majas Mesodiplosis yaitu repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.

 Contoh majas: Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.

Majas Metafora yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.

 Contoh majas: Jantung hatinya hilang tiada berita

Majas Metonimia yaitu gaya bahasa yang memakai nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.

 Contoh majas: Ia memakai Jupiter kalau pergi ke sekolah

[O]

Majas Oksimoron yaitu gaya bahasa yang mengandung kontradiksi dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.

 Contoh majas: Keramah-tamahan yang bengis

Majas Okupasi yaitu gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.

 Contoh majas: Minuman keras sanggup merusak sanggup merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.

[P]

Majas Pleonasme yaitu gaya bahasa dengan menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah terperinci atau menambahkan keterangan yang sebetulnya tidak diperlukan.

Contoh majas: Api itu panas yang sanggup membakarmu.

Majas Pararima yaitu gaya bahasa dengan cara mengulang konsonan di awal dan final dalam kata atau bab kata yang berlainan.

 Contoh majas:

Majas Polisindeton yaitu gaya bahasa kebalikan dari asidenton, beberapa kata, frasa, klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata sambung.

 Contoh majas: Jembatan telah mengantar orang bukit menuju pasar menuju sawah menuju sekolah.

Majas Paralelisme yaitu gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris  atau kalimat.

Contoh majas: Jika kau minta, saya akan datang

Majas Polisindeton yaitu gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan memakai kata penghubung.

 Contoh majas: Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak mengalah pada gelap dan hambar yang merontokkan bulu-bulunya?

Majas Pleonasme yaitu gaya bahasa yang menawarkan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.

 Contoh majas: Darah merah membasahi baju dan tubuhnya

Majas Parifrasis yaitu gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.

 Contoh majas: Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu

Majas Prolepsis atau Antisipasi yaitu gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum insiden atau gagasan yang sebetulnya terjadi.

 Contoh majas: Kedua orang renta itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.

Majas Paradoks yaitu gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seakan-akan bertentangan, namun sebetulnya tidak alasannya objek yang dikemukakan berbeda.

 Contoh majas: Dia besar tetapi nyalinya kecil.

Majas Parabel yaitu gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.

 Contoh majas: Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar

Majas Personiļ¬kasi atau penginsanan yaitu gaya bahasa yang cara pengungkapannya dengan menjadikan benda mati berkelakuan menyerupai manusia.

 Contoh majas: Hujan itu menari-nari di atas genting

Majas Pun atau Paronomasia yaitu kiasan dengan memakai kemiripan bunyi.

 Contoh majas: Tanggal satu gigi saya tinggal satu

[R]

Majas repetisi yaitu gaya bahasa perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat atau wacana yang dianggap penting untuk menawarkan penekanan.

Contoh majas: Kamu harus berguru dan terus berguru alasannya dengan berguru sanggup menggapai cita-citamu.

Majas Resentia yaitu gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak menyampaikan tegas pada bab tertentu dari kalimat yang dihilangkan.

Contoh majas: “Apakah ibu mau….?”

[S]

Majas Sigmatisme yaitu gaya bahasa dengan cara mengulang suara konsonan.

 Contoh majas: Sampai suatu dikala kita terpaksa merapat. Tragedi itu tercipta dengan cepat

Majas Sinestesia yaitu gaya bahasa berupa ungkapan yang bekerjasama dengan suatu indra untuk dikenakan kepada indra lain.

Contoh majas: la tersenyum kecut ketika mendengar dirinya tidak lolos ujian. (kecut = asam, untuk indra pengecap)

Majas Simploke yaitu repetisi pada awal dan final beberapa baris atau kalimat berturut-turut.

 Contoh majas: Kau bilang saya ini egois, saya bilang terserah aku. Kau bilang saya ini judes, saya bilang terserah aku.

Majas Silepsis dan Zeugma yaitu gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebetulnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebetulnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.

 Contoh majas: ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

Majas Sinekdoke Pars Pro Tato yaitu gaya bahasa yang menyebutkan sebagian hal untuk menyatakan keseluruhan.

 Contoh majas: Saya belum melihat batang hidungnya

Majas Sinekdoke Totem Pro Parte yaitu gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.

 Contoh majas: Thailand memboyong piala kemerdekaan sehabis menggulung PSSi Harimau

Majas Sinisme yaitu gaya bahasa sindiran yang lebih bernafsu dari ironi atau sindiran tajam

 Contoh majas: Harum bener baumu pagi ini

Majas Sarkasme yaitu gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang kala merupakan kutukan.

 Contoh majas: Mampus pun saya tak peduli, diberi pesan yang tersirat saya tak peduli, diberi pesan yang tersirat masuk ke telinga

Majas Satire yaitu ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.

 Contoh majas: Ya, Ampun! Soal gampang kayak gini, kau tak sanggup mengerjakannya!

Majas Simbolik yaitu gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.

 Contoh majas: Keduanya hanya cinta monyet.

[T]

Majas Tautologi yaitu gaya bahasa yang berupa pengulangan kata dengan memakai sinonimnya.

 Contoh majas: Mengapa kau cemas dan gelisah begitu?

Majas Tautotes Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.

 Contoh majas: kau menunding aku, saya menunding kau, kau dan saya menjadi seteru

Majas Tautologi yaitu gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.

 Contoh majas: Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan

Majas Tropen yaitu gaya bahasa yang memakai kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.

 Contoh majas: Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.

Majas menurut urutan abjad, halamanan [Pengertian] dan halaman [A – I]



Pencarian Populer

  • contoh majas
  • contoh kalimat majas
  • jenis jenis majas
  • majas pertentangan
  • majas penegasan
  • majas sindiran
  • majas metafora
  • majas pertautan

0 comments