Pgri Apresiasi Kemendikbud Angkat Pendidikan Aksara Jadi Kegiatan Prioritas

12/17/2018

Pendidikan Karakter Makara Prioritas, PGRI Apresiasi Kemdikbud


PGRI Apresiasi Kemendikbud Angkat Pendidikan Karakter Makara Program Prioritas PGRI Apresiasi Kemendikbud Angkat Pendidikan Karakter Makara Program Prioritas






PGRI menyambut baik dan menawarkan apresiasi atas kebijakan Kemendikbud mengangkat Pendidikan Karakter menjadi kegiatan Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan itu ditetapkan sebagai upaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter berpengaruh dalam menghadapi perkembangan zaman.


“Bapak Presiden telah mengamanatkan sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita, untuk menempatkan Pendidikan Karakter pada jenjang pendidikan dasar merupakan elemen yang sangat penting, dengan proporsi untuk Sekolah Dasar 70 persen dan SMP 60 persen. Untuk menerjemahkan amanat tersebut, kami tempatkan Pendidikan Karakter menjadi Program Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai proses pembentukan generasi muda yang tangguh dan berkarakter,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Kamis (08/09/2016).

Dalam pembukaan obrolan pendidikan tersebut, Plt. Ketuan Umum PGRI Unifah Rosyidi memberikan apresiasi kepada Kemendikbud telah mengangkat pendidikan huruf menjadi kegiatan prioritas pendidikan dan kebudayaan. PGRI mendukung dan menyambut baik wacana penempatan pentingnya pendidikan karakter dalam kegiatan pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan huruf merupakan bab yang tidak terpisahkan dalam dalam proses pendidikan dan kebudayaan, dan menjadi bab dalam proses mencar ilmu mengajar di sekolah.

Mendikbud mengatakan, kurikulum yang berlaku dikala ini memerlukan perhatian pada penambahan proporsi pendidikan huruf tanpa harus merombak kurikulum. “Untuk itu Kemendikbud memutuskan Program Penguatan Karakter (PPK) dengan menambahkan durasi waktu anak didik di sekolah ataupun di luar sekolah dalam tanggungjawab sekolah sebagai rumah kedua,” ucap Mendikbud.

Dengan adanya PPK, kata Mendikbud, dibutuhkan sanggup membuat suasana mencar ilmu mengajar yang aman dan kondusif, sehingga para siswa merasa bahagia mencar ilmu di sekolah. Penempatan sekolah sebagai rumah kedua juga dibutuhkan para siswa sanggup mengisi waktunya di sekolah dengan aneka macam kegiatan yang positif. “Kegiatan para siswa diluar jam mengajar tersebut dalam bimbingan dan pengawasan sekolah,” papar Mendikbud.

Mendikbud menambahkan, kegiatan para siswa diluar jam mengajar tersebut merupakan jam pelajaran embel-embel dalam rangka penguatan karakter. Kegiatan tersebut dilakukan melalui ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang sanggup dilakuakan di sekolah, dan/atau di luar sekolah dalam tanggungjawab sekolah. “Dalam implementasinya, sarana dan prasarana yang dipakai berbasis apa yang dimiliki sekolah dikala ini, atau berafiliasi dengan masyarakat, komunitas, dan dunia perjuangan setempat. Dan struktur pembiayaannya disesuaikan,” urai Mendikbud.

Implementasi PPK akan dilaksanakan secara sedikit demi sedikit sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas satuan pendidikan. Dari pelaksanaan secara sedikit demi sedikit tersebut, dibutuhkan keberhasilan satuan pendidikan yang menjalankan PPK sanggup menjadi pola atau pandangan gres bagi seluruh satuan pendidikan lainnya. “Program PPK dibutuhkan sanggup berjalan lancar dengan keterlibatan dan kerja sama dari aneka macam pihak, ialah guru, orangtua, dan masyarakat,” harap Mendikbud.

Pada kesempatan yang sama, Unifah dalam sambutannya memberikan bahwa dengan menawarkan prioritas terhadap pendidikan huruf menjadi ikhtiar untuk mengantarkan anak didik menjadi generasi emas berakhlak mulia, tekun, berbudi, teguh, serta gigih dalam mengahadapi aneka macam tantangan. “Dalam hal ini guru memegang peranan penting. PGRI sebagai organisasi profesi yang terus berusaha ikut menawarkan yang terbaik bagi bangsa. Itu dilakukan sebagai upaya Kemendikbud ini membuktikan keyakinan kuat, pemahaman mendalam wacana problem pendidikan dan menguraikannya,” tutur Unifah.

Selanjutnya, Walikota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan SN. Prana Putra Sohe dalam testimoni yang disampaikannya memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan PPK. “Begitu Bapak Menteri memberikan kegiatan PPK ini saya setuju. Di kota kami sudah diterapkan sebagai antisipasi ancaman tanda-tanda jelek dalam pergaulan di masyarakat yang dikala ini memprihatinkan. Sekolah berkewajiban untuk membantu siswa dalam mengisi waktu kosong siswa di luar jam mencar ilmu dengan aneka macam kegiatan nyata sebagai upaya pembentukan huruf siswa yang positif,” pungkasnya.



0 comments