Dalam Kisi-kisi UN dan USBN dikenal istilah Level Kognitif. Apa Yang Dimaksud Level Kognitif? Level kognitif merupakan tingkat kemampuan penerima didik secara individual maupun kelompok. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah hingga dengan jenjang yang paling tinggi.
Pada 6 tingkatan atau jenjang soal kognitif yang sering diistilahkan dengan tingkat kesulitan soal, sebagai berikut:
1. Bentuk Soal Ingatan
Kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali perihal sesuatu.
Contoh:
1. Daerah penghasil jagung utama Indonesia ialah ….
a. Jawa Barat
b. Lampung
c. Sumatera Barat
d. Madura
2. Ketahanan indonesia meliputi kebulatan aspek sosial dan aspek alamiah. Kedua aspek tadi disebut....
a. Dwi gatra
b. Catur gatra
c. Panca gatra
d. Tri gatra
Penjelasan:
Contoh soal di atas hanya mengukur kemampuan ingatan atau hapalan lantaran siswa dituntut untuk mengingat kembali/menyebutkan kawasan penghasil jagung di Indonesia tanpa memahami atau menerapkannya
2. Bentuk Soal Pemahaman
Kemampuan untuk memahami sesuatu yang berarti mengetahui terlebih dahulu perihal sesuatu hal serta melihatnya dari banyak sekali segi, apakah dengan menguraikan, menerangkan, atau memperluas arti suatu istilah.
Contoh:
Dalam artian luas, pertanian itu meliputi ….
a. pertanian materi pangan, kehutanan, dan peternakan
b. pertanian materi pangan, kehutanan, peternakan, perikanan
c. pertanian materi pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan
d. perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan
Penjelasan:
Contoh soal tersebut menuntut siswa untuk memahami kedua arti, baik secara sempit maupun secara luas dari istilah pertanian. Selain itu siswa harus menguraikannya.
3. Bentuk Soal Penerapan (aplikasi)
Proses berpikir yang setingkat lebih tinggi dari pemahaman. Dalam aplikasi, siswa diharapkan bisa memilih, menggunakan, dan menerapkan dengan sempurna suatu teori, hukum, atau metode pada situasi gres atau situasi lain.
Contoh:
Seorang petani mempunyai sebidang tanah yang luasnya 250m2 yang ditanami pohon Albasiah, tiap 5 m2 ditanami 1 (satu) batang pohon. Maka, banyaknya batang pohon yang diharapkan untuk ditanam pada lahan tersebut adalah….
a. 45
b. 48
c. 50
d. 55
Penjelasan:
Pada pola soal di atas siswa dituntut untuk menerapkan/mengaplikasikan prinsip pembagian untuk memecahkan problem tersebut, yakni 250 : 5 = 50
4. Bentuk soal Analisis
Kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu materi atau keadaan berdasarkan bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) atau faktor-faktor penyebabnya dan bisa memahami korelasi di antara bagian/faktor yang satu dengan lainnya.
Contoh:
Faktor penyebab terjadinya kesulitan mencar ilmu pada diri anak sanggup berasal dari anak itu sendiri (internal) dan dari luar (eksternal). Kedua faktor ini mempunyai variabel tersendiri, faktor internal mempunyai variabel-variabel sebagai berikut ….
a. kurikulum, buku pelajaran, metode mengajar
b. bakat, minat, kemampuan, kecerdasan, dan usia
c. sekolah, akomodasi belajar, masyarakat
d. ekonomi orang tua, status sosial orang tua, dan pergaulan
e. guru, teman sejawat, lokasi sekolah
Penjelasan:
Contoh soal di atas menuntut kemampuan siswa untuk menganalisis atau menguraikan sebab-sebab terjadinya kesulitan mencar ilmu yang terdapat dalam diri anak (faktor internal)
5. Bentuk Soal Sintesis
Kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses analisis, suatu proses yang memadukan bagian-bagian, atau unsur secara logis sehingga menjadi suatu pola struktur atau bentuk yang baru.
Contoh:
Dengan memperhatikan gejala-gejala yang tampak, ibarat anak suka melamun, gampang melupakan pelajaran, tidak mempunyai bakat, dan sering sakit-sakitan. Variabel-variabel tersebut apabila dibiarkan akan menjadikan ….
a. meningkatnya prestasi mencar ilmu siswa
b. menambah beban bagi guru dalam mengajar
c. mempermudah kiprah guru dalam mengajar
d. terjadinya kesulitan belajar
e. berfungsinya guru bimbingan dan konseling
Penjelasan:
Pada soal di atas, siswa dituntut untuk memadukan belahan (variabel) secara logis. Dalam hal ini yang dimaksud dengan belahan ialah variabel-variabel (anak suka melamun, gampang melupakan pelajaran, tidak mempunyai bakat, sering sakit), lalu siswa diharapkan mengambil kesimpulan bahwa variabel tersebut akan menjadikan terjadinya kesulitan belajar
6. Bentuk Soal Evaluasi
Yaitu jenjang tertinggi dalam kognitif, yang merupakan kemampuan untuk sanggup menawarkan pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai-nilai, ide-ide berdasarkan patokan atau kriteria tertentu. Misalnya, jikalau seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan yang terbaik sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria ini dilihat dari banyak sekali segi ibarat ketepatgunaan, ketapatan waktu, dampak/efek samping, laba dan kerugiannya, dan sebagainya.
Contoh:
Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan nasional Keluarga Berencana (KB) mempunyai beberapa tujuan, di antaranya ….
a. meningkatnya jumlah anak usia sekolah
b. kualitas pendidikan menurun
c. daya tampung sekolah menjadi terbatas
d. meningkatnya daya tampung serta kualitas pendidikan
Penjelasan:
Pada pola soal di atas, siswa diharapkan bisa menilai tujuan-tujuan Keluarga Berencana yang dihibungkan dengan kriteria pendidikan. Dari evaluasi tersebut, siswa diharapkan sanggup menentukan tujuan KB ibarat pada option d yang relevan dengan kriteria pendidikan.
Selengkapnya bisa anda download dokumen ini pada link di bawah ini:
6 Bentuk Tingkatan Soal Kognitif
Demikian dari kami sedikit perihal bentuk tingkatan pembuatan soal kognitif, semoga bermanfaat...
0 comments