Nasihat Lapang Dada Untuk Pasangan Muda

4/18/2019
Nasihat Tulus untuk Pasangan Muda_Menjalani hidup bersama dalam sebuah janji nikah yakni sebuah nikmat yang tak terkatakan, namun di dalamnya, juga ada ujian kesabaran. Banyak pasangan muda yang kurang siap menghadapi ujian janji nikah hingga akibatnya harus kandas di tengah jalan. Sungguh hal yang sangat disayangkan. Kita berlindung kepada Tuhan dari hal yang demikian.

Adapun ujian kesabaran yang banyak dihadapi pasangan muda, dapat berupa kesulitan keuangan, ditemukannya ke-tidak-cocok-an hingga timbul pertengkaran, dan hadirnya pihak ketiga.

1. Kesulitan keuangan
Ada masanya dimana kita dan pasangan akan berada pada titik nol, titik nadir, titik terlemah dalam finansial. Sebabnya, dapat alasannya yakni tak mempunyai pekerjaan, bisnis tidak jalan, habisnya sisa tabungan dan timbulnya hutang.

Satu hal yang harus kita ingat adalah, jangan hingga kita berpikir bahwa dengan penghasilan yang lebih besar maka kebutuhan kita akan tercukupi. Bukan, bukan begitu.

Melainkan, sesuaikanlah gaya hidup dan kebutuhan hidup kita dengan kondisi keuangan yang ada. Ini kuncinya. Jangan besar pasak dari pada tiang.

Jika suatu ketika kita harus berhutang kepada saudara atau teman, maka ketika ada rezeki, segeralah membayarnya, jangan menundanya.

Saat kita dalam kondisi sulit, emosi kita akan sangat gampang terpancing. Hindari pertengkaran. Bersabar dan berikan perhatian kepada pasangan. Jika kita belum dapat membahagiakannya dengan kecukupan, maka kita dapat membahagiakannya dengan perhatian dan kelembutan.
Menjalani hidup bersama dalam sebuah janji nikah yakni sebuah nikmat yang tak terkatakan Nasihat Tulus untuk Pasangan Muda

2. Tidak cocok
Pasangan kita yakni orang yang paling mengetahui kelebihan dan kekurangan kita. Pasangan kita yakni orang yang paling kita cintai dan sekaligus kadang menjadi sosok yang paling kita benci. Kadang cinta kadang benci jadinya antara benci dan cinta ini menumbuhkan kasih sayang abadi, asalkan saling mengerti. Saat masih dalam masa pacaran, kita mungkin melihat pasangan kita menyerupai tanpa celah, tanpa kekurangan. Kita mengaguminya bagaikan insan sempurna.

Namun ketika kita telah hidup bersama dengannya selama beberapa minggu, bulan, hingga tahun, maka kita mulai dapat melihat betapa banyak perbedaan antara kita dan pasangan kita. Banyak hal yang tidak cocok!.

Kita harus ingat bahwa pasangan kita yakni insan menyerupai kita dan orang-orang di luar sana; punya begitu banyak kekurangan. Sebab itu berikanlah toleransi, berusahalah untuk beradaptasi dengan pasangan kita. Jangan memaksanya untuk berubah sementara kita juga tak mau berubah.

Bicarakan segala sesuatunya dengan baik, jangan diam. Diam memang dapat meredam kemarahan, tapi juga tidak menuntaskan masalah. Tenangkan pikiran dan ajaklah pasangan kita untuk bicara dari hati ke hati.

Jika pasangan kita mengakui kesalahannya, segeralah memaafkan, peluk ia erat alasannya yakni ia yakni salah satu yang paling berharga dalam hidup kita sehabis agama dan orang renta kita. 

Jika kita yang bersalah, segeralah meminta maaf dan bersungguh-sungguhlah merubah diri menjadi lebih baik. Biarkan perbedaan antara kita dan pasangan menjadi warna hidup tersendiri.

3. Hadirnya orang ketiga
Tiada hal yang paling menyakitkan daripada diselingkuhi. Tak ada yang paling menciptakan luka dari pada dikhianati. Jika kita tahu demikian, maka jangan pernah kita melakukannya kepada pasangan kita. 

Jika kita menjaga hati kita dengan baik untuk pasangan kita, maka percayalah bahwa Tuhan juga akan menjaga hati pasangan kita untuk kita.

Tak perlu terlalu mengekang pasangan kita, sebaliknya, selalu berikan kehangatan kasih dan ingatkan akan keinginan untuk hidup bersama di dunia dan alam abadi kelak. Buatlah ia selalu mengingat Tuhan, maka ia akan selalu mengingat kita.

Jangan pernah bermain api. Hindari "jalan" yang kita tahu banyak lubang dan dapat menciptakan kita jatuh terjerembab. Berdoalah bersama pasangan kita dan teruslah akrab dengan Tuhan yang maha menjaga ikatan kasih.

Semoga bermanfaat. 

0 comments