Model Pembelajaran Inkuiri: Pembahasan Lengkap

4/17/2019
Pembahasan Lengkap Model Pembelajaran Inkuiri Model Pembelajaran Inkuiri: Pembahasan Lengkap

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Schmidt sebagaimana dikutip oleh Najib (2015) menyatakan inkuiri ialah suatu proses untuk memperoleh dan mendapat info dengan melaksanakan observasi dan eksperimen untuk mencari tanggapan atau memecahan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan memakai kemampuan berpikir tingkat tinggi. W Gulo sebagaimana dikutip oleh Putra (2013: 86) menyatakan, taktik inkuiri berarti suatu rangkaian acara berguru yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga sanggup merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri.

Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi aliran berguru kognitif (Sanjaya, 2007). Belajar pada hakikatnya ialah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui
keterampilan berpikir. Pieget (Sanjaya, 2007) menyatakan pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa.

Model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian acara pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri tanggapan dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai peserta pelajaran melalui klarifikasi guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari bahan pembelajaran itu sendiri.

Herdian sebagaimana dikutip oleh Putra (2013: 96) menyatakan, pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis menurut besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan guru, yaitu: inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri bebas (free inquiry) dan inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry).

Dalam goresan pena ini, proses pembelajaran yang dilaksanakan ialah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centerered learning), dimana kelompok siswa dilibatkan dalam suatu duduk masalah atau mencari tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu mekanisme dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas.

Inkuiri Terbimbing




Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran dimana siswa dibimbing untuk memperoleh pengetahuan sendiri. Proses inovasi pengetahuan secara berdikari sanggup menyebarkan kemampuan berpikir dan pemahaman konsep siswa sehingga sanggup diingat lebih usang (Ulya, 2013). Roestiyah dalam Agustin & Supardi (2014) juga menyatakan bahwapembelajaran inkuiri terbimbing sanggup membentuk dan menyebarkan “Self Concept” pada diri siswa, sehingga siswa sanggup mengerti wacana konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik, membantu dalam memakai ingatan dan transfer pada situasi proses berguru yang baru, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka, situasi proses
berguru menjadi lebih terangsang, sanggup menyebarkan talenta atau kecakapan individu. Inkuiri terbimbing ini dicirikan dengan permasalahan yang telah diidentifikasikan oleh guru dan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan isyarat yang memperlihatkan langkah-langkah acara pembelajaran (Wenning 2005: 7).

Putra (2013) menyatakan bahwa pendekatan inkuiri terbimbing ialah pendekatan ketika guru membimbing siswa melaksanakan acara dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Selama proses belajar, siswa akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak menawarkan bimbingan. Kemudian pada tahap-tahap
berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa bisa melaksanakan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan berupa pertanyaanpertanyaan dan diskusi multiarah yang menggiring siswa supaya bisa memahami konsep pelajaran. Bimbingan juga diberikan melalui Lembar Kerja Siswa yang terstruktur. Penggunaan Lomba Kompetensi Siswa membantu siswa dalam melaksanakan penyeldikan
alasannya langkah-langkah penyelidikan tersusun dengan rapi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asmawati (2014) menerangkan bahwa pengembangan Lomba Kompetensi Siswa memakai model inkuiri terbimbing sangat membantu dalam peningkatan penguasaan konsep. Oleh alasannya itu penggunaan Lomba Kompetensi Siswa dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing sangat dibutuhkan supaya siswa menguasai konsep yang dipelajari (Suryanah, 2015).

Trianti sebagaimana dikutip oleh Oktafiana (2015) menyebutkan, tahapantahapan (sintaks) pembelajaran inkuiri terbimbing ialah ibarat terdapat pada klarifikasi sebagai berikut:

1. Menyajikan pertanyaan atau masalah

Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok.

2. Membuat hipotesis

Guru menawarkan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam menawarkan hipotesis.
Guru membimbing siswa dalam memilih hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan
memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.

3. Merancang percobaan

Guru menawarkan kesempatan pada siswa untuk memilih langkah-langkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

4. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi

Guru membimbing siswa mendapat info melalui percobaan.

5. Mengumpulkan dan analisis data

Guru menawarkan kesempatan pada tiap kelompok untuk memberikan hasil pengolahan
data yang terkumpul.

6. Membuat kesimpulan

Guru membimbing siswa dalam menciptakan kesimpulan.

Demikian goresan pena tentang:

Pembahasan Lengkap Model Pembelajaran Inkuiri

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!!

Daftar Pustaka:

Rahmawati, Nova. 2016. ANALISIS KETERAMPILAN DAN PROSES BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
BERBANTUAN Lomba Kompetensi Siswa INTERAKTIF. Open Library Unnes, Central Java.

0 comments