Tak hanya menggali masalah-masalah kejiwaan manusia, ilmu psikologi juga mengajarkan bagaimana mencari solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan kita.
Belajar Psikologi sebagai Dasar Ilmu Membaca Pikiran Orang Lain
Belajar Psikologi dengan berupaya membaca bahasa badan ialah komponen penting dari proses membaca pikiran orang lain. Melalui bahasa tubuh, kita bisa memahami dan mengenali emosi dasar seseorang. Saat kita mengamati gerak badan seseorang maka dengan gampang kita akan mengenali emosi gembira, marah, murung bahkan dikala pengamatan dilakukan hanya dengan proses pencahayaan yang sangat minim. Selain itu mulut wajah juga bisa dijadikan penanda untuk mengenali dan mengatahui ihwal apa yang dipikirkan orang lain.
Beberapa mahir psikologi mengungkapkan dasar-dasar ilmu psikologi untuk membantu membaca pikiran orang lain. Berikut ini ulasannya:
1. Pahami dan Kenali Orang Lain
Seorang ahli psikologi berjulukan William Ickes mengungkapkan bahwa kemampuan seseorang dalam membaca pikiran akan terus meningkat dengan cara berupaya lebih mengenal lawan bicara kita. Apabila kita berinteraksi dengan seseorang selama lebih kurang satu bula kita akan mengenali apa yang beliau rasakan dan pikirkan. Hal ini terjadi alasannya yakni kita takan bisa mengartikan tindakan dan kata-kata orang lain secara lebih sempurna sesudah melaksanakan proses pengamatan terkait banyak sekali situasi dalam kehidupan mereka.
2. Minta Respon/Jawaban Atas Pertanyaan Kita
Seorang ilmuwan psikologi mengungkapkan hasil penelitiannya yang menawarkan bahwa kemampuan membaca pikiran orang lain sanggup semakin meningkat dengan cara meminta respon/jawaban atas pertanyaan kita. Misalnya, “Saya mendengar, tampaknya kau sedang sedih, benar tidak?”
3. Perhatikan Wajah Bagian Atas
Wajah seseorang pada bab bawah biasanya menawarkan emosi yang palsu. Seorang profesor neurologi di Universitas Oklahoma berjulukan Calin Prodan mengungkapkan bahwa wajah bab atas bisa menawarkan emosi utama seseorang khususnya bab sekitar mata.
4. Wajah Terlihat Lebih Ekspresif
Seorang Ilmuwan psikologi berjulukan Ross Buck mengungkapkan bahwa semakin wajah kita terlihat ekspresif semakin banyak pula kita memperoleh isu ihwal kondisi-kondisi emosional orang lain di sekitar kita.
5. Gestur Tubuh Lebih Rileks dan Santai
Lavinia Plonka seorang penulis buku psikologi menjelaskan bahwa seseorang akan cenderung menyamai diri dengan lawan bicara lewat tumpuan napas dan gestur badan yang tampak dalam kesehariannya. Apabila Anda kurang santai dan merasa tegang maka secara tak sadar lawan bicara Anda akan ikut mencicipi tegang. Kondisi ini akan menciptakan lawan bicara Anda menjadi tidak nyaman dan tumpuan pikirnya sulit untuk Anda baca. Sebaiknya ambila napas yang panjang, tersenyumlah kemudian tampilkan diri Anda sehingga orang merasa diterima di erat Anda. Penerimaan dan keterbukaan menjadi modal penting biar siapapun sanggup merasa nyaman bersama Anda.
Selain beberapa dasar psikologi di atas, mulut emosi juga sanggup membantu Anda dalam upaya membaca pikiran orang lain. Namun mulut emosi mengalami perbedaan di setiap budaya. Ekspresi murung di sebuah budaya bisa diinterpretasikan di budaya lain sebagai ekspresi emosi yang lain pula. Apabila Anda ingin membaca pikiran seseorang, unsur budaya dari tempat asal orang tersebut yakni hal penting yang perlu kita perhatikan. Hal ini akan menghindari munculnya kesalahpahaman tanggapan salah menebak ekspresi emosi seseorang.
Nah, demikianlah ulasan ihwal berguru psikologi membaca pikiran orang lain. Belajar psikologi juga erat kaitannya dengan fisiologi insan seperti genetika dan anatomi. Selain itu secara khusus ilmu psikologi juga mengajarkan ilmu-ilmu sosial antara lain sosiologi, antropologi dan filsafat. Menarik bukan berguru psikologi? Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi Anda.
0 comments