Pengertian Dan Pola Model Pembelajaran Kooperatif

2/21/2019
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif dan Contoh-Contohnya_Ada banyak sekali macam metode pembelajaran yang telah dikembangkan dalam dunia pendidikan. Jika dahulu acara mencar ilmu mengajar hanya didominasi oleh sketsa guru aktif dan murid pasif, kini acara pembelajaran di kelas sudah didorong biar siswa menjadi aktif, sedangkan guru cenderung lebih pasif dari sebelumnya dan bersifat membimbing.

Salah satu model yang bisa menciptakan keaktifan siswa meningkat ialah model pembelajaran kooperatif.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif dan Contoh Pengertian dan Contoh Model Pembelajaran Kooperatif
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pebelajaran kooperatif atau cooperative learning ialah sekumpulan taktik pembelajaran yang dirancang untuk mendidik siswa dalam bekerja sama dalam sebuah kelompok pembelajaran. Ada 3 tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu :

1. Hasil Belajar Akademik
Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa diperlukan akan menemukan pengetahuannya sendiri melalui kerjasama dan diskusi kelompok. Beberapa mahir dalam bidang pendidikan mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif ini unggul digunakan untuk memahami bahan pelajaran yang sulit.

Siswa sanggup berafiliasi dan berdiskusi aktif untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh gurunya. Model pembelajaran kooperatif bisa menguntungkan siswa kelompok bawah maupun atas dengan kerjasama sharing pengetahuan.

2. Penerimaan Terhadap Keberagaman
Kerjasama kelompok dengan anggota 2 atau lebih siswa bisa menjadi daerah berkumpulnya banyak sekali jenis karakteristik anak. Mereka dituntut untuk bisa saling memahami dan mengesampingkan perbedaan baik ras, individu, budaya, kelas sosial, hingga kemampuan akademik dan mementingkan tujuan utama dalam menuntaskan permasalahan dalam kelompoknya. Keberagaman ini juga bisa menjadi modal dalam menuntaskan kiprah akademik.

3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Kelompok mencar ilmu selalu dibentuk dengan tujuan untuk menyebarkan kecerdasan sosial anak. hal ini bertujuan biar anak selain bisa cerdas dalam hal akademik juga mempunyai kecerdasan sosial, sehingga siswa bisa berafiliasi dan berinteraksi dengan sesama siswa.

B. Contoh Model Pembelajaran Kooperatif
Ada banyak sekali jenis model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam sebuah acara mencar ilmu mengajar, menyerupai :

1. Jigsaw
Pada model pembelajaran jigsaw ini, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok asal dan kelompok ahli. Guru kemudian membagikan bahan dan permsalahan yang akan dibahas untuk didiskusikan oleh kelompok asal. Masing-masing kelompok asal akan membahas topik permasalahan yang berbeda.

Setelah itu, guru akan membentuk kelompok ahli. Masing-masing anggota dari kelompok asal akan berpencar dan membentuk kelompok mahir yang baru. Dalam kelompok mahir ini, masing-masing anggota akan memaparkan dan menjelaskan bahan yang telah didiskusikan dalam kelompok asal sebelumnya. Setelah itu, kelompok mahir ini bisa menyimpulkan bahan pembelajaran yang telah diperolehnya.

2. Think-Pair-Share
Think-pair-share atau yang biasa disebut dengan TPS ialah sebuah model pembelajaran dimana ada 3 tahapan utama yang harus dijalani oleh siswa yaitu :
  • Tahap pertama (Think) yaitu guru memancing siswa untuk berfikir wacana permasalahan yang ditanyakan oleh guru atau melaksanakan observasi awal. 
  • Tahap kedua (pair) yaitu siswa membentuk kelompok dan berdiskusi mengenai permasalahan akademik yang diberikan oleh guru sebelumnya. 
  • Tahap ketiga (Share) yaitu dimana kelompok-kelompok pair tadi akan mempresentasikan hasil pemikirannya di depan kelas. 
3. Numbered Heads Together
Model pembelajaran Number Heads Together ini dimulai dengan acara numbering oleh guru kepada siswa. Kemudian siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah konsep yang akan dibahas. Guru kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok dan mereka harus berdiskusi untuk menemukan jawabannya.

Langkah berikutnya, guru akan memanggil siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok. Mereka kemudian diberi kesempatan untuk memaparkan balasan atas dilema yang telah dibahas sebelumnya.

4. Group Investigation
Guru dan penerima didik pertama-tama akan mendiskusikan topik pembelajaran yang bisa dikembangkan dan memilih metode penelitian yang cocok untuk memecahkan masalah.

Setiap kelompok kemudian menginvestigasi atau menyelidiki topik yang telah didiskusikan sebelumnya. Mereka akan melalui banyak sekali tahap sistemik keilmuan menyerupai mengumpulkan data, analisis, sistesis, menarik kesimpulan, dan terakhir mempresentasikannya di depan kelas.

Demikian ulasan yang bisa kami sampaikan terkait pengertian model pembelajaran kooperatif dan contoh-contohnya. Masih banyak pola model pembelajaran kooperatif lain yang bisa diterapkan oleh guru kepada siswanya.

0 comments