Reformasi Pendidikan Melalui Penguatan Pendidikan Karakter
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyuarakan, gerakan perubahan pendidikan di Indonesia harus segera dilakukan guna mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju khususnya ASEAN. Reformasi pendidikan dimaksudkan untuk membenahi mentalitas sekolah melalui kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Sikap dan juga tata cara mengelola sekolah harus dibenahi kalau kita ingin segera maju bersama dengan negara lain. Orang bakir penting tapi orang berakhlak itu lebih penting," disampaikan Mendikbud ketika mengisi Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Tantangan Pendidikan Aceh dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” di Universitas Muhammadiyah Aceh, Sabtu (14/01/2017).
Lanjutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan PPK pada tingkat pendidikan dasar, yaitu SD (SD) dan SMP (SMP). Lingkup PPK meliputi lingkungan kelas, sekolah dan masyarakat.
“Pendidikan dasar merupakan pondasi sebuah bangunan, sehingga jikalau pondasinya besar lengan berkuasa maka atapnya apapun tidak akan gampang roboh," papar Mendikbud.Untuk itu, Mendikbud menegaskan 70 persen pendidikan di SD dan 60 persen di SMP bermuatan pendidikan karakter sedangkan sisanya yaitu pengetahuan dan lifeskill dari jumlah kurikulum.
Pada pendidikan tingkat menengah, Kemendikbud memprioritaskan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada empat bidang yaitu kemaritiman, ketahanan pangan, industri kreatif dan pariwisata. Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA), Kemendikbud mempersiapkan penerima bimbing yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk membangun generasi yang siap pada kurun 21, Mendikbud menambahkan biar siswa harus mempunyai kemampuan berfikir kritis, analitis dan kreatif, mempunyai keterampilan komunikasi yang baik, kolaboratif bukan kompetitif dan networking yaitu harus bisa membangun jaringan yang baik.
0 comments