3 (Tiga) Fokus Mendikbud Guna Bantu Siswa Unggul

12/16/2018

<

3 Prioritas Mendikbud Guna Bantu Siswa Unggul


 Prioritas Mendikbud Guna Bantu Siswa Unggul 3 (Tiga) Fokus Mendikbud Guna Bantu Siswa Unggul

<

Demi memenuhi tuntutan kemajuan zaman, Mendikbud Muhadjir Effendy menetapkan tiga fokus sebagai prioritas guna membantu siswa unggul di zamannya , yakni percepatan penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pengembangan Pendidikan Vokasi, dan Realisasi Pendidikan Karakter.

“Pada fokus percepatan KIP ini perlu dilakukan dengan segera sebagai upaya untuk menghindari terjadinya generasi putus sekolah," dijelaskan oleh Mendikbud ketika kunjungan kerja ke Bengkulu, Selasa (06/09/2016).




Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Mendikbud bahwa percepatan penyaluran KIP ini ialah sebagai bentuk membantu pendidikan bagi anak tidak bisa usia 6 hingga dengan 21 tahun. “Termasuk didalamnya untuk menjaring belum dewasa kita yang sudah tidak sekolah sanggup kembali ke sekolah. Ini menjadi kewajiban pemerintah menyediakan saluran pendidikan bagi belum dewasa yang putus sekolah. Dengan begitu kita sanggup membantu mereka menjadi anak yang unggul,” kata Mendikbud di depan para guru, kepala sekolah, orangtua, dan para pengajar di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bengkulu.

Selain penyediaan saluran pendidikan, pemerintah juga harus bisa melihat kebutuhan zaman melalui pendidikan. Untuk menjawab kebutuhan zaman khususnya mempersiapkan sumber daya insan (SDM) dalam memasuki dunia kerja, Kemendikbud akan lakukan pengembangan terhadap pendidikan vokasi. “Kita akan tekankan pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja di usia produktif. Karena ketika Indonesia mencapai usia 100 tahun yakni di tahun 2045, anak Indonesia bisa menjadi generasi berdaya saing,” papar Mendikbud.

Dalam mempersiapkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing, Mendikbud menyampaikan perlu diterapkan pendidikan karakter. Penekanan pendidikan huruf akan dilakukan pada jenjang pendidikan dasar yakni SD (SD) dan SMP (SMP). “sebanyak 70 persen pendidikan huruf untuk jenjang SD, dan 60 persen untuk jenjang SMP,” terang Mendikbud.

Implementasi pendidikan karakter, berdasarkan Menteri Muhadjir, harus mengedepankan potensi lokal. Dia mencontohkan, di Provinsi Bengkulu, banyak museum yang bisa menumbuhkan huruf nasionalisme cinta tanah air. “Membangun nasionalisme cinta tanah air di Bengkulu sudah banyak dilakukan menyerupai mengunjungi museum kawasan tinggal Proklamator, itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi narasumber bagi siswa. Makara guru bisa jelaskan kepada siswa siapa Bapak Proklamator kita, dan membangkitkan rasa cinta tanah air dengan mengunjungi museum itu,” tutup Mendikbud.

0 comments