Tambah Honor = Memuliakan Guru?

11/13/2018

Kesejahteraan Guru Tidak Harus Selalu Diukur Dengan Uang

Kesejahteraan Guru Tidak Harus Selalu Diukur Dengan Uang Tambah Gaji = Memuliakan Guru?
Semangat Pagi, Salam Informasi...
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2016. Sampai detik ini, informasi perihal kesejahteraan guru honorer masih kental menjadi topik bahasan yang menarik untuk selalu dikupas. Faktanya, secara umum dikuasai guru honorer masih jauh dari kata sejahtera. [Baca Juga: Dana Kesejahteraan Guru, Wow!]

Menurut Indra Charismiadji, seorang pengamat pendidikan, ada hal yang salah dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Banyak kalangan yang masih salah penafsiran perihal cara memuliakan guru. 

"Saya melihat sebagian besar kualitas guru di Indonesia masih di bawah rata-rata. Kalau memang ingin memuliakan guru, seharusnya dengan meningkatkan kompetensi (kualitas) mereka dan bukan semata pada peningkatan gaji. Untuk apa dibayar dengan honor yang tinggi, jikalau kualitas gurunya rendah alasannya ialah ini sama saja menghancurkan bangsa kita sendiri," paparnya. 
"Masih banyak yang salah‎ paham dengan arti memuliakan guru. Yang ada justru guru dijadikan ibarat layaknya kaum miskin, yang nasibnya harus selalu dikasihani dan harus diukur dengan uang," ketus Indra.
< Apabila mindset seperti ini tidak segera diubah, dapat dipastikan kualitas pendidikan di Indonesia tidak akan beranjak baik. Sebab cara melihat guru tidak dari kacamata kualitasnya tapi hanya melulu pada tataran kesejahteraan yang parameternya pada besaran gaji, tambah Indra lagi.

Indra juga tak luput turut menyoroti perihal metode training guru. Menurut penilaiannya, training guru hanya dijadikan sebuah proyek semata. Seorang guru gres mau mengikuti training jika ada uang transportnya. Padahal training itu sangat penting untuk peningkatan kualitas guru semoga proteksi yang diterima dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat pada umumnya, dan orang bau tanah siswa pada khususnya.

0 comments