Data Kemendikbud Sumbernya Salah

10/11/2018
Data Kemendikbud Sumbernya Salah- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbuddikdasmen) Anies Baswedan mengungkapkan adanya perbedaan data yang dimiliki pihak Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dengan temuan Indonesian Corruption Watch (ICW). Anies menyebut data kementerian terkait peserta derma siswa miskin (BSM) mengacu pada sumber yang salah.

"Data Kemendikbud sumbernya salah," ujar Anies kepada wartawan di Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).

Anies merujuk pada temuan tim ICW yang mengungkapkan terdapat ketidakcocokan data kementerian dengan kondisi riil di lapangan. Misalnya, nama siswa yang peserta Bantuan Siswa Miskin (BSM) ganda, terdapat nama fiktif peserta BSM, siswa yang seharusnya mendapatkan derma justru tidak mendapatkan.

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah  Data Kemendikbud Sumbernya Salah

"Dari Dapodik itu kemarin basisnya sekolah jadi anak yang di luar sekolah nggak masuk alasannya yaitu Kepsek nggak punya datanya. Nah, itulah datanya nanti diminta dari Depsos menyerupai jumlah gelandangan, drop out, dan lain sebagainya alasannya yaitu belum dewasa ini nggak ada datanya di Dapodik," jelasnya. Simak  juga perihal Dapodik Penting tapi tidak ada Pengangkatan Tenaga Honorer Tetap untuk Operator Sekolah.

"Pak Jokowi menggarisbawahi ke depan kita nggak hanya fokus kepada yang miskin tapi juga rentan miskin. Harus keseluruhan," kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

"Saya garis bawahi bagi yang melihat angka kemiskinan saja terlihat menyerupai statistik tapi kenyataannya itu soal mensejahterakan mengubah penderitaan itu untuk maju," lanjutnya.
"Saya tadi pagi telepon ICW pengen undang (mereka untuk menjelaskan) kenapa sanggup jadi duduk kasus ini dan bagaimana temuannya," kata mantan Deputi Tim Transisi itu.
Anies menyampaikan pihaknya akan meluncurkan KIP bersamaan dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada 3 November mendatang. Ketiga kartu yang dikirimkan melalui kantor pos tersebut disebar ke 18 lokasi kawasan sebagai tahap awal.Dukung Petisi Denda Gunawan perihal Kesejahteraan Operator Sekolah.

Adapun 18 kawasan Tahap I peserta KIP yaitu Jembrana, Pandeglang, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan, Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Kupang, Mamuju Utara dan Kota Pematang Siantar.

Untuk mendapatkan pemaparan lebih jelasnya, Anies akan segera mengundang ICW ke kantornya menjelaskan perihal temuan di lapang. Baca juga Mulai 2015 Sesuai Juknis BOS Bahwa Data Siswa diambil dari Dapodik.

Sumber : http://news.detik.com/read/2014/10/31/144043/2735604/10/1/menteri-anies-ada-perbedaan-data-kemendikbud-dengan-icw.

0 comments