Pengertian, istilah, Jenis-jenis dan Contoh Ekspor Secara Lengkap |
Pengertian Ekspor Dan Jenisnya
Pengertian atau definisi ekspor secara pribadi ialah cara untuk menjual suatu barang atau produk dan jasa dengan melalui jalur mediator atau melalui eksportir yang berada dalam negara lain atau sebuah kawasan tujuan ekspor. Untuk penjualan ekspor ini dilakukan melalui jalur distributor serta oleh perwakilan penjualan suatu perusahaan. Memiliki laba yaitu produksi berpusat di suatu negara asal dan mempunyai kontrol yang baik terhadap sebuah distribusi yang lebih baik dan terpercaya. Akan tetapi mempunyai sebuah kelemahan yaitu biaya atau beban transportasi yang jauh lebih tinggi dan besar untuk produk atau barang dan jasa dalam taraf skala yang besar serta adanya kendala terhadap perdagangan selain itu juga terdapat proteksionisme dari sebuah negara tujuan ekspor.Pengertian ekspor tidak pribadi ialah sebuah cara atau langkah yang dilakukan oleh penjual dalam menjual produk atau barang dengan teknik barang atau produk dijual melalui jalur mediator atau seorang eksportir dari negara asal kemudian dijual kembali oleh seorang mediator tersebut dan melalui sebuah perusahaan administrasi ekspor dan sebuah perusahaan pengekspor produk. Cara ini mempunyai kelebihan yaitu sumber daya produksi atau barang terfokus serta tidak perlu menangani sebuah ekspor secara pribadi akan tetapi mempunyai sebuah kelemahan kontrol atau pengaturan terhadap jalannya distribusi barang atau produk terbilang kurang serta pengetahuan dan wawasan perihal perkembangan terhadap system operasi di negara tujuan ekspor sangat kurang.
Jenis-jenis Ekspor
Pada umumnya sebuah industri yang bergerak dalam bidang jasa memakai metode atau jenis ekspor secara pribadi sedangkan untuk industri yang bergerak dalam bidang manufaktur lebih sering memakai keduanya cara tersebut baik secara tidak pribadi maupun secara langsung. Dalam sebuah perencanaan ekspor hal yang perlu dilakukan ialah persiapan, berikut ini ialah beberapa tahap atau langkah persiapannya pertama mengidentifikasi pasar yang mempunyai potensi tinggi, menyesuaikan antara sebuah kebutuhan pasar dengan kemampuan diri dan dengan SWOT analisis yang baik kemudian bertemu dengan eksportir atau agen, mediator serta lain-lain. Lalu mengalokasi sebuah sumber daya, itulah pengertian ekspor dan beberapa klarifikasi tentangnya.Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:
Ekspor langsung
Ekspor pribadi ialah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.[3] Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.[3][4] Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya kendala perdagangan serta proteksionisme.
Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak pribadi ialah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh mediator tersebut.[3] Melalui, perusahaan administrasi ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ).[4] Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
Umumnya, industri jasa memakai ekspor pribadi sedangkan industri manufaktur memakai keduanya.
Manfaat Ekspor
ekspor imporManfaat ekspor gotong royong cukup banyak bagi bangsa dan negara, alasannya ialah dengan ekspor devisa suatu negara sanggup naik. Hubungan kerjasama ekspor dan impor mempunyai tugas yang penting untuk membuatkan kondisi keuangan atau ekonomi sebuah negara. Membeli atau menjual beberapa jenis produksi barang atau jasa akan sangat bermanfaat untuk semua negara termasuk negara berkembang dan negara maju. Berikut ini ialah manfaat dari melaksanakan kerjasama ekspor dan Impor.1. Meningkatkan Daya Saing
Bagi negara yang melaksanakan perdagangan baik ekspor maupun impor maka akan mempunyai laba dalam meningkatkan daya saing. Jika sebuah negara mempunyai produk sama dengan jumlah yang melimpah maka perlu meningkatkan persaingan bisnis dengan melaksanakan transaksi penjualan ke luar negeri. Produk itu akan bersaing di negara tujuan dengan keanekaragaman produk yang lebih besar. Jadi, ekspor dan impor akan membantu produsen atau pengusaha untuk bersaing dengan produl lain dalam hal kualitas maupun kuantitas.
2. Meningkatkan Keuntungan Bisnis
Mendapatkan laba besar dalam bisnis menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh semua produsen. Menjual produk ke luar negeri akan meningkatkan laba alasannya ialah ada perbedaan nilai mata uang dan kondisi ekonomi. Misalnya kalau sebuah kerajinan yang dijual di dalam negeri hanya mempunyai nilai Rp100,000, (karena terlalu banyak produk sejenis), maka di luar negeri produk bisa diekspor dengan nilai penjualan lebih dari Rp.1.000.000. Kondisi ini akan menciptakan produsen mempunyai laba yang lebih besar.
3. Meningkatkan Skala Produksi
Melakukan ekspor dan impor bagi sebuah negara juga penting untuk meningkatkan skala produksi. Jika skala produksi semakin tinggi maka peluang laba yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Laju produksi yang semakin tinggi akan sesuai dengan biaya yang berafiliasi untuk menurunkan biaya produksi alasannya ialah ada penghematan yang bisa dilakukan untuk proses tersebut.
4. Membuka Peluang Pasar yang Luas
Jika sebuah negara terlibat dalam sebuah hubungan ekpor dan impor maka produsen dari negara tersebut akan bisa melihat tren pasar yang memperlihatkan laba untuk bisnis. Mengambil laba dari proses ekspor akan menciptakan produsen bisa menemukan pasar yang lebih luas. Dengan cara ini maka produsen dari sebuah negara bisa menemukan pasar yang lebih luas dan menjadi pemimpin dalam pasar tersebut.
5. Menghindari Pasar Domestik yang Terlalu Tinggi
Menghindari pasar domestik menjadi salah satu alasan produsen melalukan ekspor. Langkah ini dilakukan untuk mendapat terusan penjualan dengan angka tinggi dan laba yang lebih maksimal. Beberapa produsen lebih bahagia dengan pasar ini alasannya ialah bisa mendapat laba sepanjang tahun.
6. Meningkatkan Nilai Investasi
Ada banyak sekali jenis produk dan jasa yang terus berkembang setiap saat. Semua negara menjadi pesaing untuk negara yang lebih kuat. Namun ekspor dan impor tetap menjadi aktifitas perdagangan internasional yang bisa meningkatkan nilai investasi pada sebuah negara. Cara ini akan menciptakan sebuah negara bisa mendapat laba ganda dari proses ekspor dan impor.
7. Meningkatkan Hubungan Kerjasama Internasional
Ekspor dan impor juga menjadi salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan hubungan kerjasama. Sebuah negara yang tidak mempunyai produk tertentu harus mendatangkan produk itu dari luaar negeri, begitu juga sebaliknya. Aktifitas ini akan diatur oleh peraturan yang menghubungkan dari satu negara ke negara lain. Kesepakatan perdagangan internasional inilah yang meningkatkan hubungan kerjasama antar negara.
Ekspor dan impor menjadi salah satu aktivitas perdagangan dunia yang banyak mempengaruhi sistem ekonomi pada sebuah negara. Bahkan dampak ini juga dirasakan oleh Indonesia. Kemampuan untuk menghadapi dampak faktual dan negatif bagi pelaku perdagangan internasional harus dibaca secara cerdas.
Tahap-tahap Ekspor
Dalam perencanaan ekspor perlu dilakukan banyak sekali persiapan, berikut ini 4 langkah persiapannya:- Identifikasi pasar yang potensial
- Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis
- Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll
- Alokasi sumber daya.
Komoditi ekspor Indonesia
Sepuluh komoditi ekspor utama Indonesia ialah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk hasil hutan, elektronik, karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, otomotif, ganjal kaki, udang, kakao dan kopi Namun, pasar internasional semakin kompetitif sehingga sepuluh komoditas ekpor utama Indonesia terdiversifikasi. Komoditas lainnya, yaitu kuliner olahan, perhiasan, ikan dan produk ikan, kerajinan dan rempah-rempah, kulit dan produk kulit, peralatan medis, minyak atsiri, peralatan kantor dan tumbuhan obat.Pada tahun 2011, industri menyumbang US$ 122 miliar atau sebesar 60 persen dari total nilai ekspor. Sektor nonmigas lainnya, yaitu pertanian dan pertambangan, masing-masing menyumbang 2,54 persen dan 17,02 persen dari keseluruhan ekspor. Sementara itu ekspor sektor migas hanya mencapai US$ 41 miliar atau sebesar 20,43 persen dari total ekspor.
Kesalahan umum Ekspor
Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan yang gres melaksanakan ekspor, yaitu :- Tidak melaksanakan penyelidikan yang lengkap sebelum melaksanakan ekspor.
- Tidak melaksanakan konsultasi terlebih dahulu.
Istilah-istilah Ekspor
Berikut ialah istilah-istilah ekspor yang sering digunakan:[15]Air waybill
Suatu kontrak mutlak yang dikeluarkan perusahaan angkutan udara.
Bill of lading (B/L)
Surat tanda terima barang yang dimuat di atas kapal dan merupakan bukti kepemilikan atas barang serta perjanjian pengangkutan barang melalui laut.
Invoice
Faktur atau nota yang berisi harga dan jumlah barang serta total harga.
C&F (Cost and Freight)
Seluruh biaya produksi dan pengapalannya masuk dalam harga barang.
Clearance
- hak kapal untuk meninggalkan pelabuhan.
- Izin berangkat kapal dari pelabuhan.
- Izin mengeluarkan barang dari pabean.
Nama dan alamat akseptor barang atau pembelinya.
F. O. B (free on board)
Suatu kewajiban penjual hanya sebatas hingga pelabuhan pengirim
Packing list
Faktur atau nota yang berisi jumlah dan berat barang (berat higienis dan berat kotor)
Commodity
Barang yang merupakan hasil pertanian, namun ketika ini disebut produk.
Phytosanitary certificate
Sebuah surat yang dikeluarkan oleh forum karantina binatang dan tumbuhan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Proses mendapatkannya melalui serangkaian mekanisme dan uji laboratorium, biar tidak terjadi penyebaran penyakit antar negara maupun antar pulau di Indonesia (surat karantina antar pulau)
Weight
Berat kotor suatu barang yang menyangkut isi dan pembungkusnya.
Jenis Barang Ekspor
Berikut ialah jenis-jenis barang yang di ekspor dan impor Indonesia :1. Hasil Industri
Di Indonesia terdapat bebagai jenis industri, seperti:
- Semen
- Tekstil
- Kain Batik
- Kertas
- Rokok
- Kayu Lapis
- Garam
- Besi Baja
- Sepatu dan Sandal
- dan Kerajinan Ayaman
Batik merupakan salah satu kerajinan Indonesia yang banyak
diminati masyarakat luar negeri
2. Hasil Pertanian
Hasil pertanian terdiri dari:
- Komoditas ekspor dari hasil pertanian
- Komoditas ekspor dari hasil perkebunan
- Komoditas ekspor dari hasil kehutanan
- Komoditas ekspor dari hasil perternakan
- Komoditas ekspor dari hasil perikanan
3. Hasil Pertambangan
Hasil pertembangan terdiri dari migas dan non-migas. Komoditas ekspor migas yakni minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi yang diekspor berupa minyak mentah. Sedangkan non-migas terdiri dari watu bara, logam, emas, perak, aluminium, besi, timah dan nikel.
Jenis Barang Impor :
1. Barang Konsumsi
Barang konsumsi terdiri dari makanan, minuman. kuliner yang sudah diawetkan sehingga tahan lama, daging, susu dan buah-buahan.
2. Bahan Baku
Bahan Baku terdiri dari materi baku industri pangan dan minuman, sparepart dan materi kimia sebagai materi industri.
3. Barang Industri
Barang Industri terdiri dari mesin pembangkit tenaga listrik, alat telekomunikasi, peralatan listrik, alat pengangkutan dan mesin industri.
4. Jasa
Jasa terdiri dari tenaga kerja, misalkan konsultan, pelatih dan tenaga mahir di bidang tertentu.
Pencarian yang paling banyak dicari
- contoh ekspor
- pengertian ekspor dan impor beserta contohnya
- pengertian ekspor berdasarkan para ahli
- tujuan ekspor dan impor
- pengertian impor
- materi ekspor impor
- kegiatan ekspor impor
- contoh ekspor tidak langsung
0 comments