Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Saham Serta Manfaatnya

5/05/2018
Berinvestasi itu banyak macamnya, salah satunya yaitu investasi saham. Pengertian Saham berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu bagian; andil; sero (tentang permodalan); surat bukti pemilikan bab modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain berdasarkan besar kecilnya modal yang disetor; hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bab modal sehingga dianggap menyebarkan dalam pemilikan dan pengawasan. Saham secara umum juga diartikan sebagai surat berharga yang menerangkan suatu kepemilikan atas perusahaan.

 surat bukti pemilikan bab modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan l Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Jenis Saham Serta Manfaatnya
Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Jenis Saham Serta Manfaatnya


Pengertian Saham

Pengertian Saham berdasarkan banyak sekali jago ekonomi pada dasarnya hampir sama, misalkan Pengertian Saham berdasarkan Tjiptino Darmaji dan Hendy M Fakhrudin (2006), saham yaitu tanda pemilikan seseorang atau tubuh dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas yaitu pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Bambang Riyanto (2001), saham yaitu tanda bukti pengembalian bab atau akseptor dalam perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetapi tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri bukanlah merupakan peranan permanen, alasannya setiap waktu pemegang saham sanggup menjual sahamnya.

Setelah mengetahui Pengertian Saham, kita juga harus mengetahui pengertian harga saham alasannya itu yaitu hal yang berkaitan dengan saham. Pengertian harga saham sendiri yaitu refleksi dari keputusan investasi, pendanaan, dan pengelolaan aset. Ngomong-ngomong mengenai investasi, apa itu investasi saham? Investasi saham berarti anda mempunyai kepemilikan dalam suatu perusahaan, pada dasarnya kita menanam uang yang menjadi modal perusahaan tersebut. Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham diantaranya yaitu sebagai berikut,

Keuntungan       : Untung besar bila harga saham naik, modal sedikit

Kerugian           : Jika perusahaan melarat modal akan hilang, rugi jikalau harga saham turun

Menurut Wikipedia,

Saham yaitu satuan nilai atau pembukuan dalam banyak sekali instrumen finansial yang mengacu pada bab kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini yaitu metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).

Riwayat saham

Jenis-jenis saham
Setelah memahami Pengertian Saham, baiknya kita mengetahui mengenai jenis-jenis saham. Menurut Tjiptino Darmadji dan Hendy M Fakhruddin (2006), saham sanggup diklasifikasikan berdasarkan kemampuan dalam hak tagih/klaim, berdasarkan cara peralihannya, dan berdasarkan kinerja perdagangan. Jenis-jenis saham berdasarkan kemampuan dalam hak tagih/klaim dibagi menjadi saham biasa dan saham preferen. Jenis-jenis saham berdasarkan cara peralihannya dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham atas nama. Jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan dibedakan menjadi Blue-chip stock, Income Stock, Speculative Stock, Counter Cyclical Stock, dan Growth Stock.

Jika ulasan diatas mengenai jenis saham berdasarkan Tjiptino Darmadji dan Hendy M Fakhruddin (2006), saham dalam agama islam dibagi menjadi saham biasa, saham istimewa, dan saham kosong. Saham biasa yaitu jenis saham yang banyak diperjualbelikan dengan karakteristik antara lain pemegang saham mempunyai hak bunyi dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), pemilik saham berhak mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain, dan pemiliknya hanya mendapat keuntungan jikalau perusahaan berhasil membukukan keuntungan. Pengertian Saham istimewa yaitu saham gabungan antara karakter obligasi dan karakter saham biasa, sedangkan saham kosong yaitu saham yang diberikan atas janji pemegang saham lain kepada pihak yang dianggap akan berjasa pada perusahaan. Saham kosong banyak dihentikan oleh para ulama zaman dahulu alasannya saham ini sering kali menjadi bahaya masa depan perusahaan dan merugikan para pemegang saham. Saham kosong juga merupakan suatu kesempatan para perusahaan bandel yang melaksanakan praktek manipulasi, suap, dan tindakan lainnya.

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham adonan alasannya mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.Biasanya saham biasa hanya mempunyai satu jenis tetapi dalam beberapa perkara terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa mempunyai beberapa jenis, menyerupai kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol aksara tidak mempunyai arti apa-apa.

Manfaat investasi pada saham

Manfaat yang didapatkan dari investasi pada saham adalah

Dividen
DIviden yaitu bab keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan dan diusulkan oleh Dewan Direksi serta disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis Dividen dibedakan menjadi:

  1. Dividen TUnai, jikalau emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
  2. Dividen Saham, jikalau emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham gres perusahaan tersebut, yaitu pada jadinya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.


Capitol Gain
Investor sanggup menikmati capital gain, jikalau harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
Contoh: Investor A membeli saham PT X yang listing di Bursa Efek Jakarta setahun yang kemudian dengan harga Rp.3.600,00. Saat ini harga saham PT X telah meningkat menjadi Rp.3.750,00. Jika investor A menjual sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati capital gain atau keuntungan sebesar Rp.350,00 per saham dengan perkiraan tanpa perhitungan pajak dan komisi.

Resiko Investasi pada Saham


  1. Tidak ada pembagian dividen, Jika emiten tidak sanggup membukukan untung pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham tetapkan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham alasannya lab yang diperoleh akan dipergunakan untuk perluasan usaha.
  2. Capital loss atau kehilangan modal, Investor akan mengalami kehilangan modal, jikalau harga beli saham lebih besar daripada harga jual.
  3. Resiko Likuidasi, Jika emiten melarat atau dilikuidasi, para pemegang saham mempunyai hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan sesudah seluruh kewajiban emiten dibayar. Kondisi yang terburuk yaitu jikalau tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.
  4. Saham delisting dari bursa, Karena beberapa alasan tertentu, saham sanggup dihapus pencatatannya di bursa, sehingga pada jadinya saham tersebut tidak sanggup diperdagangkan.

Ciri-ciri

A. Saham preferen
Saham preferen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Memiliki banyak sekali tingkat, sanggup diterbitkan dengan ciri-ciri yang berbeda
  2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, mempunyai prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
  3. dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka sanggup dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
  4. Konvertibilitas, sanggup ditukar menjadi saham biasa, bila janji antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

B. Saham biasa

  1. Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  2. Hak bunyi pemegang saham, sanggup memillih dewan komisaris
  3. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
  4. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Kategori

Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham sanggup dikelompokkan menjadi :

  1. Blue chip stocks, saham biasa yang mempunyai reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, mempunyai pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
  2. Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
  3. Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known
  4. Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi pada masa mendatang, namun belum pasti
  5. Cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum
  6. Emerging Growth Stocks, saham yang dikeluarkan oleh emiten yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung
  7. Defensive Stocks, saham yang tetap stabil dari suatu periode atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.

Aplikasi

Masyarakat sanggup membeli saham biasa di bursa imbas via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan ( tidak lingkaran 100 lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham yaitu untuk mendapat keuntungan dengan cara:

  1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
  2. Mendapatkan dividen.

Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jikalau sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan menawarkan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham usang untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.

Beberapa perusahaan Indonesia melaksanakan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt(ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti ketika krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk sampai mencapai nilai 292,12 poin. Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin. Hal ini menjadikan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang mempunyai kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 sesudah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.

Mekanisme perdagangan saham di Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan yaitu investor harus menjadi nasabah pada perusahaan imbas dahulu. Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya. Jumlah yang disetorkan bervariasi Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tetapi di Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 100 lembar atau 1 lot, contohnya harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang diharapkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp 10.000,00 (100 lembar dikali Rp 100,00). Transaksi penjualan atau pembelian sanggup dilakukan pada Hari bursa.

Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX/Indonesia Stock Exchange (Indonesia), yaitu Nasdaq/Nasdaq Stock Market (Amerika Serikat), NYSE/New York Stock Exchange (New York), SEAQ/Stock Exchange Automated Quotations ( London), Euronext (merger pasar saham antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels), TSE/Tokyo Stock Exchange ( [Tokyo]]), SGX/Singapore Exchange (Singapura) dan daerah perdagangan lainnya (terdapat kurang lebih 69 daerah perdagangan/bursa saham di seluruh dunia).

Jual kosong

Biasanya, hal pertama yang dilakukan oleh investor yaitu membeli saham dan kemudian menjualnya.Dengan jual kosong (short selling), yang terjadi yaitu kebalikannya. Pertama, saham dijual kemudian dibeli kembali.Cara ini memungkinkan investor mendapat keuntungan dari penurunan harga saham. Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya. Selanjutnya, short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah dipinjam Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (covering short positiion).


Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham sanggup dikelompokkan menjadi 5 jenis:

1. BlueChip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) dalam industri sejenismya, mempunyai pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

2. Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang mempunyai kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham menyerupai ini biasanya bisa membuat pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai dan tidak suka menekan keuntungan serta tidak mementingkan potensi.

3. Growth Stocks – terdiri dari well-known dan lesser-known
(Well – Known) yaitu Saham dari emiten yang mempunyai pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

(Lesser – Known) yaitu Saham dari emiten yang tidak sebagai  pemimpin dalam industri, namun mempunyai ciri growth stock.

4. Speculative Stock
Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap tahunnya, namun mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, walaupun belum pasti.

5. Counter Cyclical Stockss
Saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada ketika resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya bisa menawarkan dividen yang tinggi sebagai akhir dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

0 comments