Kita tahu hal ini di suatu daerah di dalam pikiran kita tapi gagal mewujudkannya, mungkin alasannya kurangnya bukti yang substansial.
Memberantas Negativitas
Ketika kita mulai percaya bahwa pikiran itu negatif, itulah ketika ketika hal itu menjadi negatif. Jika tidak, tidak. Yang sedang berkata, seseorang seharusnya tidak pernah menekan bahkan pikiran negatifnya. Itulah langkah pertama dalam melepaskan aliran negatif alasannya cukup terang bahwa jikalau kita mencoba untuk menekan beberapa aliran acak, itu tumbuh dalam pikiran kita.
Apa itu Berpikir Positif?
Agar kita tahu persis apa itu aliran positif, pertama mari kita pahami apa aliran positifnya. Orang-orang berpendapat, mungkin alasannya apa yang disebut "Hukum Ketertarikan," bahwa apapun yang akan mereka pikirkan, mereka akan mendapatkannya. Jika seseorang ingin pergi ke Amerika dan jikalau ia terus memikirkannya maka ia akan pergi. Ini bukan aliran positif; itu yakni angan-angan yang tidak realistis. Juga, berdasarkan pendapat saya, jikalau Anda terus memikirkan dan tidak melaksanakan apapun untuk itu, Anda tidak akan mendapatkannya.Mari kita katakan bahwa seseorang akan mengambil langkah besar dalam hidup ibarat pergi untuk wawancara, dan ia sangat yakin bahwa ia akan berhasil melewatinya. Pertama, ia akan berada dalam suasana yang mendebarkan tapi sehabis itu, alasannya ia akan menghadapi pewawancara (face reality), maka ia mungkin akan kehilangan semua kepercayaan dirinya. Orang ini terikat pada alhasil dan bukan pada pekerjaannya. Untuk alasan ini, juga tidak berpikir positif.
Seandainya orang di atas memikirkan pekerjaan yang terlibat dan bagaimana keahliannya membantu perusahaan tumbuh, maka ia tidak akan bergantung pada hasilnya. Pertimbangkan bahwa, bahkan jikalau perusahaan menolaknya, maka ia akan berpikir bahwa mereka telah kehilangan aset dan bahwa ia niscaya akan menerima kesempatan lain. Itu disebut berpikir positif.
Dengan kata sederhana, berpikir kasatmata bukan perihal mengharapkan yang terbaik terjadi setiap ketika tapi, mendapatkan bahwa apapun yang terjadi yakni yang terbaik untuk ketika ini. Di satu sisi, berpikir kasatmata yakni semua perihal penerimaan, demikian juga kebahagiaan. Dengan cara ini, keduanya berkorelasi langsung. Jika kita mendapatkan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita entah baik atau jelek dan menyambutnya dengan hati yang terbuka (seperti anak kecil), maka hanya kita yang sanggup bersikap positif. Jika tidak, maka kita hanya akan fokus pada yang negatif.
Mempraktikkan Berpikir Positif
Hal ini juga berlaku untuk orang lain. Misalnya, jikalau kita tidak menyukai seseorang yang kita bekerja dengan atau seseorang di rumah kita (tapi kita harus tinggal dengan mereka), maka tidak ada gunanya memikirkannya perihal dia. Dengan melaksanakan ini, kita hanya meracuni pikiran kita tanpa sadar.Dalam situasi ibarat itu, Anda punya pilihan untuk bersikap kasatmata atau negatif. Alih-alih klise pikiran jelek perihal dia, pikirkan ini: "Orang itu sangat lucu." Menemukannya lucu, bukan? Kaprikornus buat pikiranmu Dengan melaksanakan ini, Anda menghentikan racun untuk menyebar dan menghasilkan pandangan positif. Pikiran kita sangat kuat; Kita harus berguru mengendalikannya dengan hati-hati, atau ini akan mengendalikan Anda.
Semua duduk perkara sehari-hari kita bekerjasama dengan dunia luar (bukan?). Kita salah ketika kita mencoba mengendalikan orang lain atau situasi, dan seringkali kita gagal. Ini bahkan berlaku untuk hubungan modern. Kita mempunyai keinginan tertentu dari lawan bicara, yang bila tidak dipenuhi, menciptakan kita frustrasi.
Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda pernah memenuhi semua keinginan ANDA? Tak pernah. Lalu mengapa orang lain melakukannya untuk Anda? Melainkan berpikir bahwa orang lain mempunyai beberapa keinginan dari Anda. Memenuhi itu, dan Anda akan lebih bahagia, karena: 'Kebahagiaan sejati terletak pada menciptakan orang lain bahagia.'
Percaya pada hal-hal yang ingin Anda capai. Jangan hingga ada yang bilang bahwa itu tidak mungkin. Orang menyampaikan bahwa itu mustahil alasannya mereka terbatas pada pengalaman mereka. Rancanglah rencana untuk itu, dan kerjakan dengan penuh kehadiran, tanpa memikirkan konsekuensinya. Bekerja dengan kekuatan penuh di atasnya. Sekalipun gagal terjadi, Anda tidak akan menyesalinya, alasannya Anda memberi 100% Anda. Anda mustahil melaksanakan hal lain.
Ini disebut berpikir positif. Menerima segala sesuatu dan semua orang ibarat itu, dan memusatkan perhatian pada pekerjaan Anda tanpa memikirkan hasilnya.
0 comments