Sumatera Selatan Memakai Drone Ke Monitor Hotspot

8/08/2016
Sumatera Selatan akan memakai pesawat tak berawak, atau drone, untuk memantau titik api di areal perkebunan dan hutan yang petugas menemukan sulit untuk pencarian. kepala dari Sumatera Selatan Dinas Kehutanan Sigit Wibowo menyampaikan di Palembang, Jumat bahwa pesawat tak berawak sayap tetap dimiliki oleh National Aeronautics and Space Agency dan akan dikirimkan paling lambat final Agustus 2016. "The drone sayap tetap, tanpa awak, sanggup menempuh jarak 100 kilometer, sehingga sanggup dipakai untuk memantau hamparan luas areal perkebunan , "dia Contohnya.



Dia mencatat bahwa pesawat tak berawak tersebut akan ditempatkan di Musi Banyuasin sebagai kabupaten mempunyai ratusan hektar areal perkebunan milik hutan ditanam pemerintah provinsi industry. Telah berkoordinasi dengan Sinar Mas Group, perusahaan yang mempunyai perkebunan tempat hutan di Musi Banyuasin, untuk membantu menawarkan suatu daerah operasi untuk drone, ruang untuk teknisi, dan kendaraan beroda empat untuk transportasi. "dengan mengerahkan pesawat tak berawak, diharapkan data akan tersedia untuk instansi terkait lebih cepat dalam 1- 2 jam sesudah kebakaran pecah dibandingkan dengan menunggu 12 jam untuk mendapatkan data dari satelit observasi, "ia menunjuk out.According Sigit, real-time data mutlak diharapkan untuk pencegahan kebakaran hutan yang sanggup menyebar dengan cepat ke lainnya daerah. "para petugas di lapangan harus memadamkan api kecil kalau dibiarkan tanpa pengawasan sanggup sulit untuk memadamkan lantaran sebagian besar wilayah di Sumatera Selatan yaitu lahan gambut," beliau menunjuk keluar.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin telah sebelumnya mengeluarkan status siaga darurat tragedi semenjak Maret 2016 untuk daerah ini dalam upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan fires.Land dan hutan di Sumatera Selatan telah menarik perhatian dunia lantaran disebabkan kabut asap yang menyebar ke negara-negara tetangga dan dilanda beberapa 736.563 hektar land.Meanwhile, kebakaran terjadi di wilayah 10 hektar dari Palembang-Inderalaya jalan persimpangan, Rabu (3 Agustus) sekitar 13:00 waktu setempat dan telah berputar di luar kendali oleh pukul 5:30 waktu setempat.

0 comments